Cara berhijrah

bismillah
m10

Akhirnya sampailah kita kepada kunci  kehidupan dunia dan akhirat, dengan Mengucapkan  Syahadat sebagai ritual komitmen tertinggi.  Syahadat adalah kunci dan titik tolak dari Hijrah spiritual. Syahadat adalah jembatan yang secara formal memindahkan status seseorang dari kekufuran menuju keislaman.

Mari kita kaji lebih dalam persoalan Syahadat sebagai ritual Hijrah dan urgensinya berdasarkan ayat-ayat yang Anda sebutkan:

🔑 Syahadat: Ritual Hijrah dan Komitmen Sejati

Syahadat adalah manifestasi lisan dari janji yang dikuatkan dengan sumpah (sebagaimana disinggung dalam QS. 68:39) untuk meninggalkan kesesatan dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Ini adalah respon langsung terhadap seruan para Rasul.

  1. Syahadat sebagai Janji yang Dikuatkan Sumpah (Ritual Hijrah)

Beberapa ayat mendukung konsep bahwa Syahadat adalah pengukuhan janji spiritual dan komitmen yang mendalam:

  • QS. Al-An’am (6): 135 (Janji Hasil yang Baik):
6135

“Katakanlah: ‘Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui siapakah di antara kita yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini.’ Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan.”

  • QS. Al-Insyiqaq (84): 6 (Perjalanan menuju Tuhan):
846

“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu dengan sungguh-sungguh, maka pasti kamu akan menemui-Nya.” Syahadat adalah titik awal dari kerja keras (qadihun) menuju Tuhan, yaitu Hijrah spiritual sejati.

  • QS. Yusuf (12): 108 (Dakwah dengan Bashirah):
12108

“Katakanlah: ‘Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata (bashirah), aku memahasucikan Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik.'” Syahadat adalah pengucapan komitmen untuk dakwah dan membersihkan diri dari syirik, mengikuti jejak Rasul.

  • QS. Fussilat (41): 30 (Ketetapan Iman):
4130

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqamah), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.'” Syahadat adalah pengakuan yang harus diikuti Istiqamah (peneguhan pendirian), yang merupakan inti dari Hijrah spiritual berkelanjutan.

Ucapan Syahadatain:

  1. Syahadat Tauhid (Asyhadu An Lā Ilāha Illa Allāh): Kesaksian bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Ini adalah pembersihan total dari segala bentuk kesyirikan (QS. 13:30).
  2. Syahadat Rasul (Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullāh): Kesaksian bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ini adalah komitmen untuk mengikuti petunjuk-Nya sebagai jalan amal yang benar (menghindari amal sia-sia, QS. 18:104).
  1. Urgensi Syahadatain (Mengapa Sangat Penting)

Syahadat adalah dasar dari seluruh bangunan Islam.

  1. Pintu Masuk Islam (Fondasi Rukun Islam)
  • QS. Al-Hujurat (49): 15: Mendefinisikan Mukmin Sejati sebagai mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian tidak ragu-ragu, serta berjihad. Syahadat adalah pengakuan awal iman ini.
  • QS. Ash-Shaffat (37): 35: “Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: ‘Lā Ilāha Illa Allāh’ mereka menyombongkan diri.” Ini menunjukkan bahwa penolakan terhadap kalimat Tauhid adalah akar dari kesesatan dan kekufuran.
  • QS. Ali ‘Imran (3): 18: Kesaksian Allah, Malaikat, dan orang berilmu bahwa tiada Tuhan selain Dia. Ini menunjukkan kemuliaan kalimat Tauhid.
  • Instruksi Rasulullah kepada Mu’adz bin Jabal: Ini adalah bukti urgensi praktis. Jika objek dakwah adalah kaum yang memiliki Kitab, hal pertama yang harus diserukan adalah Syahadat (Tauhid dan Risalah), karena diterima atau ditolaknya amal lain bergantung pada fondasi ini.
  1. Intisari Ajaran Islam (Tujuan Penciptaan)
  • QS. Al-Baqarah (2): 21: Seruan kepada manusia untuk menyembah Allah yang telah menciptakan mereka dan orang-orang sebelum mereka.
  • QS. Adz-Dzariyat (51): 56: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” Syahadat Tauhid adalah deklarasi tujuan penciptaan ini.
  • QS. Al-Anbiya (21): 25: “Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.'” Syahadat adalah ringkasan dari seluruh pesan kenabian.
  1. Titik Tolak Perubahan
  • QS. Al-An’am (6): 122 (Hidup Setelah Mati Spiritual): “Apakah orang yang mati (hati) kemudian Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang dengannya ia dapat berjalan di tengah-tengah manusia sama dengan orang yang berada dalam kegelapan (kekafiran) yang sama sekali tidak dapat keluar daripadanya?” Syahadat adalah momen dihidupkannya hati, memulai Hijrah dari kegelapan ke cahaya.
  • QS. Al-Ahzab (33): 23 (Janji Setia): Menggambarkan orang Mukmin yang menepati janji (komitmen) mereka kepada Allah. Syahadat adalah janji awal yang harus ditepati.
  • QS. Ash-Shaffat (37): 35: Menunjukkan bahwa penolakan Syahadat adalah sumber kesombongan.
  1. Hakikat Dakwah Para Rasul
  • QS. Al-Mumtahanah (60): 4: Kisah Nabi Ibrahim yang menjauhi kaumnya karena menyembah selain Allah.
  • QS. Al-Kahfi (18): 110: “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: ‘Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa.’ Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya.” Syahadat Tauhid adalah ringkasan dari tugas semua Rasul.
  1. Merupakan Keutamaan yang Besar (Hadits)
  • Hadits-hadits Nabi SAW, seperti janji Surga bagi yang mengucapkan Syahadat dengan yakin, menegaskan bahwa Syahadat adalah kunci keselamatan dan keutamaan terbesar.
  1. Cara Bersyahadat (QS. Al-Fath [48]: 10)

“…..Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka…”

    • Penjelasan: Ayat ini merujuk pada Bai’ah (janji setia) di bawah pohon (Bai’at al-Ridhwan). Meskipun Bai’ah sering dilakukan dengan jabat tangan, konteksnya adalah pengucapan janji yang disertai komitmen fisik dan spiritual.
    • Cara Bersyahadat (Ritual): Seseorang bersyahadat (mengucapkan dua kalimat syahadat) kepada pelanjut estafeta syahadat (seorang Muslim yang telah diakui keislamannya). Hal ini melambangkan:
      • Penerimaan Risalah: Menerima ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW (Syahadat Rasul).
      • Komitmen Total: Pengucapan lisan dikuatkan dengan hati dan kesiapan untuk beramal (sebagaimana Bai’ah adalah komitmen untuk berjihad).
  • Tangan Allah: Jaminan bahwa komitmen kepada pewaris risalah adalah komitmen langsung kepada Allah.
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
Telegram
Ingin mendapatkan Pahala Jariyah dengan berbagi? Silahkan share ke SOSMED Anda…