Do’a yang dikutip dari QS. 3: 191 – 194 diatas adalah khusus buat mereka yang di sebut dalam QS. 3 : 190 yaitu Ulul Albāb (orang-orang yang berakal murni), namun juga termasuk di dalamnya permohonan yang terkait dengan orang-orang yang berhijrah (sebagaimana disinggung dalam QS. 3:195).
Ayat-ayat ini menjelaskan cara berdoa dan berpikir orang-orang yang telah berkomitmen pada Syahadat dan Hijrah.
Berikut adalah uraian detail dari doa dalam QS. Ali ‘Imran (3): 191–194:
🤲 Doa Orang yang Berakal dan Berhijrah (QS. Ali ‘Imran [3]: 191–194)
Rangkaian ayat ini dimulai dengan deskripsi tentang Ulul Albāb (orang-orang yang berakal sempurna) sebagai subjek doa (QS. 3:190-191). Mereka adalah orang-orang yang senantiasa berzikir (mengingat Allah) dan bertafakur (merenungkan ciptaan-Nya).
- QS. 3:191: Pengakuan dan Permohonan Perlindungan dari Neraka
“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
- Pernyataan Tauhid dan Hikmah: Doa ini dimulai dengan pengakuan atas kesempurnaan dan hikmah Allah. Orang yang berakal (Ulul Albāb) menyadari bahwa segala penciptaan, dari langit hingga bumi, tidak ada yang sia-sia (bāthilan). Ini adalah penegasan mendalam terhadap Tujuan Penciptaan.
- Permohonan Pertama: Setelah menyadari keagungan Allah, permintaan pertama adalah yang paling krusial: perlindungan dari siksa neraka (‘adhāban-nār). Ini menunjukkan kesadaran penuh terhadap konsekuensi kegagalan dalam ujian hidup dan besarnya ancaman kerugian abadi (seperti yang telah dibahas sebelumnya).
- QS. 3:192: Pengakuan Azab dan Permohonan Bebas dari Kehinaan
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan dia, dan tidak ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.”
- Pengakuan Realitas Azab: Mereka mengakui bahwa dimasukkannya seseorang ke dalam Neraka adalah puncak kehinaan (akhzaytahū) dan kerugian (seperti julukan binatang ternak, QS. 7:179, dan hilangnya syafaat, QS. 19:87).
- Permohonan Kedua (Terkait Syafaat): Mereka juga mengakui bahwa bagi orang-orang zalim (yang menolak kebenaran dan Hijrah), tidak ada penolong (anṣār) yang dapat memberikan syafaat. Doa ini secara implisit meminta agar mereka tidak dijadikan golongan orang zalim yang tidak punya penolong.
- QS. 3:193: Pengakuan Risalah dan Permohonan Ampunan Serta Kematian yang Baik
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar seruan yang menyeru kepada keimanan (yaitu): ‘Berimanlah kamu kepada Tuhanmu,’ maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan matikanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.”
- Puncak Respons (Syahadat dan Hijrah): Ini adalah inti dari respons yang kita bahas. Mereka mengakui bahwa mereka mendengar seruan Rasul (pembawa risalah) dan meresponsnya dengan beriman. Inilah Syahadat sejati yang menjadi ritual Hijrah.
- Permohonan Ketiga (Kompensasi Hijrah): Mereka memohon dua hal utama yang terkait dengan Hijrah (sebagaimana manfaat Hijrah dalam QS. 47:2):
- Pengampunan Dosa (ighfir lanā): Menghapus dosa-dosa yang mungkin dilakukan sebelum atau selama Hijrah.
- Penghapusan Kesalahan (kaffir ‘annā sayyi’ātinā): Membersihkan dari kesalahan-kesalahan kecil.
- Permohonan Keempat (Kematian Husnul Khatimah): Memohon untuk diwafatkan bersama orang-orang yang berbakti (al-abrār), yaitu orang-orang saleh yang sukses dalam ujiannya.
- QS. 3:194: Permohonan dipenuhi Janji-Nya dan Kehormatan di Akhirat
“Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami pada Hari Kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak pernah menyalahi janji.”
- Permohonan Terakhir (Janji Rasul): Doa ini memohon agar Allah memenuhi janji-janji kemuliaan yang disampaikan oleh para Rasul (Surga, kedudukan tinggi, dll.) kepada orang-orang yang beriman dan berhijrah.
- Penghindaran Kehinaan Akhirat: Mereka mengulang permohonan agar tidak dihinakan (lā tukhzinā) di Hari Kiamat. Ini adalah permintaan agar status mereka sebagai mu’minun haqqan (QS. 8:74) diakui, bukan sebagai orang yang merugi (QS. 18:105).
- Penutup Doa: Ditutup dengan pengakuan kesempurnaan janji Allah, yang menambah keyakinan dalam permohonan mereka.
🔗 Hubungan dengan Hijrah
Rangkaian doa ini secara sempurna merangkum aspirasi spiritual orang yang telah melakukan Hijrah (muhajirin):
- Kesadaran: Mereka memulai dengan kesadaran akan kebenaran penciptaan dan ujian.
- Awal (Syahadat): Mereka merespons seruan iman (QS. 3:193).
- Harapan (Manfaat Hijrah): Mereka meminta pengampunan dosa dan perbaikan keadaan yang dijanjikan sebagai pahala Hijrah (QS. 47:2, QS. 3:195).
- Tujuan Akhir: Mereka memohon kemenangan dan penghormatan di Hari Kiamat (pengecualian dari kehinaan) yang dijanjikan bagi para muhajirin (QS. 9:20).

